Media Pembelajaran Sederhana 1

 MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LIDI

IDENTITAS MEDIA
JUDUL/NAMA MEDIA : JARING-JARING KUBUS DAN BALOK
SATUAN PENDIDIKAN : SD/MI
KELAS SASARAN : KELAS 1
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
MATERI : BERHITUNG
IDENTITAS PENYUSUN :
NAMA :
NIP :
PANGKAT/GOL.RUANG :
E-MAIL :
SUMBER BIAYA :
BIAYA YANG DIGUNAKAN :

 

 

Menyetujui:Kepala Sekolah ,

 

………………………….

Makassar, 14 Mei 2010Penyusun.

 

……………………………..

PENGANTAR KEPALA

Media pembelajaran ini kami buat dengan salah satu tujuan untuk memudahkan guru dalam melakukan  proses pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud adalah segalah sesuatu yang dapat digunakan untuk menimbulkan rangsangan terjadinya proses belajar mengajar mulai dari yang paling sederhana dan mudah digunakan.

Guru-guru dan tenaga pengajar umumnya cenderung untuk tenggelam  dalam rutin mengajar yang didasarkan atas pengalaman dan kebiasaan tanpa mengetahui betapa kompleks sebenarnya proses belajar mengajar itu.

Yang pertama sekali yang perlu dirumuskan dalam pengembangan media pembelajaran ialah ide atau gagasan perlunya dibuat media pembelajaran. Ide rumusan tersebut berdasar analisis  kebutuhan atau adanya masalah yang perlu dipecahkan. Munculnya kebutuhan atau masalah jika terjadi kesenjangan  antara pengetahuan,  ketrampilan atau sikap yang dimiliki peserta didik dengan pengetahuan, ketrampilan atau sikap yang diinginkan. Dapat pula dikatakan bahwa dalam rumusan ide tersebut perlu dikemukakan mengapa pengembangan media pembelajaran sangat diperlukan.

Demi peningkatan mutu pendidikan, penggunaan media pembelajaran perlu ditingkatkan dan ini hanya mungkin bila setiap tenaga pengajar menjadikan suatu masalah dipelajarinya terus menerus serta mencobakannya dalam praktek .Untuk itu, perlu keterbukaan bagi ide-ide pembaharuan dan kerelaan untuk mencobakannya, terutama dalam kaitannya dengan pengembangan media pembelajaran.

PENGANTAR PENULIS

LATAR BELAKANG

Pendidikan sangat berperan penting dan paling banyak memberikan pengaruh positif terhadap banyak aspek kehidupan manusia. Pengaruh pendidikan dalam kehidupan manusia sangat mudah kita lihat serta kita rasakan secara langsung dalam perkembangan kehidupan masyarakat, kelompok sampai kepada setiap individu. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) yang beriman dan bertaqwa serta memiliki kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam pendidikan pasti berkenaan dengan upaya pembinaan manusia, sehingga keberhasilannya sangat bergantung pada manusia pelaksana pendidikan. Pelaksana pendidikan yang paling vital adalah guru dan siswa.

Guru sebagai pelaksana pendidikan harus memiliki kemampuan dasar yang diperlukan sebagai pendidik dan pengajar, antara lain kemampuan dasar tersebut adalah strategi dan metode pembelajaran. Selama ini metode yang paling sering digunakan guru dalam proses belajar mengajar adalah metode ceramah. Selama ini, metode ceramah selalu dianggap paling efektif, praktis dan mudah, karena tidak memerlukan banyak persiapan. Dalam pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah guru lebih mendominasi dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa kurang aktif. Selain itu siswa cepat bosan sehingga akan kesulitan mengkaji teori yang diberikan, para siswa kurang mengerti untuk apa mereka belajar dan apakah mereka butuh belajar hal tersebut. Proses belajar mengajar ini akan sulit untuk diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Apalagi dalam belajar matematika, siswa diharapkan lebih termotivasi dan tidak cepat bosan yang diharapkan memberi pengaruh positif pada hasil belajarnya.

Pembelajaran berkaitan dengan usaha guru dalam menciptakan kondisi terjadinya belajar siswa. Usaha tersebut tidak terlepas dari proses pemaduan komponen-komponen pembelajaran yang saling berpengaruh satu dengan yang lainnya. Proses pembelajaran  adalah proses komunikasi antara guru dengan siswa. Guru sebagai “komunikator” menyampaikan materi pembelajaran yang di dalamnya terkandung pesan kepada siswa sebagai “komunikan”. Dalam menyampaikan pesan yang terkandung di dalam materi kepada siswa, guru menggunakan “media” sebagai penghantar.

Untuk itu sebagai seorang guru memerlukan media sebagai alat penghantar yang diperlukan betapapun sederhananya, misalnya “suara guru” dalam berceramah. Alat penghantar itu sangat beraneka ragam. Rentangannya dari yang sangat sederhana dan konvensional sampai kepada yang kompleks dan canggih, dari suara guru sampai kepada TV dan computer, dari papan tulis sampai kepada teleboard dan LCD Projector. Sehingga penulis berharap dengan adanya media yang akan dibuat maka penyampaian materi pembelajaran dapat tersampaikan dan dimengerti oleh siswa

TUJUAN

Pembuatan media ini bertujuan agar siswa-siswi dapat menghitung dengan benar.

MANFAAT

Bagi siswa: akan memberikan pengetahuan, keterampilan, serta motivasi kepada siswa untuk dapat lebih giat dan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran dan dalam menyelesaikan tugasnya sehingga akan memungkinkan peningkatan pada hasil belajarnya.

Bagi guru: sebagai pertimbangan dan motivasi untuk dapat membuat media pembelajaran yang lebih banyak dan lebih bervariasi lagi.

Bagi sekolah: akan memberikan bahan informasi untuk dapat membenahi dan meningkatkan proses belajar mengajar

TEORI PENDUKUNG

Secara umum, media berarti berbagai medium (Latin = medius) berarti tengah. Medium diartikan sebagai perantara, pembawa, penghantar atau saluran. Dalam proses belajar membelajarkan, guru dapat menggunakan media yang ada pada dirinya (bahasa guru), dapat pula menggunakan media yang ada di luar dirinya. Dengan hanya menggunakan media yang ada pada dirinya untuk menyampaikan konsep abstrak, sering sulit dipahami oleh siswa-siswanya, meskipun mungkin diulang-ulangi. Maklum, bahasa sering kurang komunikatif, sekalipun bagi guru yang bahasanya cukup komunikatif. Dengan mendayagunakan media di luar diri guru secara tepat, penyampaian pesan akan lebih efisien dan efektif daripada jika hanya menggunakan media yang ada pada dirinya.

Banyak batasan yang diungkapkan orang tentang media.  Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication Technology [AECT]) memberi batasan bahwa media adalah semua bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.

Gegne (1970) menyatakan bahwa:  “Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar”.

CARA  PEMBUATAN

  1. Persiapan: Alat dan bahan;
  2. Alat dan Bahan : Lidi dari daun kelapa dan ijuk
  3. Prosedur pembuatan;
  4. Media ini tidak perlu dibuat, karena tersedia di lingkungan alam,
  5. Uji Coba: Validasi – ujicoba – revisi – ujicoba2 dst
  6. Sosialisasi dan publikasi: Prosedur  Penggunaan Media
  7. Media lidi yang telah dibawa atau dimiliki siswa dapat digunakan untuk membantu siswa berhitung dengan memanfaatkan potongan-potongan lidi

PENUTUP 

Kesimpulan:

  1. Media pembelajaran merupakan sarana perantara yang menjembatani lalu lintas informasi antara sumber informasi (pendidik) dan sasaran informasi (peserta didik).  Media yang baik adalah yang mampu memindahkan seluruh informasi dari sumber informasi ke sasaran informasi tanpa cacat.
  2. Pertimbangan penggunaan media oleh tenaga pengajar ketika mengajar, yaitu agar dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan atau menekan atau meminimalkan kondisi belajar yang tidak diinginkan serta sesuai dengan kondisi belajar yang sengaja disetting.
  3. Dari media yang telah dibuat bersama siswa, maka guru dapat mengantar siswa untuk menemukan pengertian jaring-jaring kubus dan balok, menggambar model jarring-jaring kubus dan balok dalam bentuk lain. Dan tentunya siswa telah dapat menggambar sekaligus membuat jaring-jaring kubus dan balok itu sendiri.

Saran :

  1. Kepada pihak guru/pendidik hendaknya mencoba atau menerapkan penggunaan media pembelajaran dalam menyampaikan materi pembelajaran ke siswa mengingat manfaat penggunaan media tersebut.
  2. Bagi guru yang menggunakan media pembelajaran pada satu sub pokok bahasan perlu meninjau penggunaannya untuk sub pokok bahasan lainnya, bila tidak relevan maka perlu membuat media pembelajaran yang lain.
  3. Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan media pembelajaran, guru harus tetap berfungsi sebagai pemimpin, fasilitator, dan motivator agar siswa dapat lebih aktif dalam belajar.

DAFTAR BACAAN/DAFTAR PUSTAKA

Buku teks matematika VIII Ganeca

Ruslan. 2010. Media Pendidikan (Makalah) disajikan pada Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Limbah, ILP-Yasim, dikantor ILP Yasim Makassar

2 Replies to “Media Pembelajaran Sederhana 1”

Leave a Reply to Agus Salim Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *