Perjalan Hidup Kita Kawan…!!!

Perjalan ini sudah panjang sebenarnya. Jika diukur sepertinya sudah ribuan kilometer. Sudah terlalu banyak jalan yang kita lalui. beliku-liku, naik turun, jalan mulus dan jalanan berbatu. Telah banyak sudah daerah yang dilihat dan tentu menambah juga pengalaman yang luar biasa. Tanpa sadar telah pula terkumpul dalam long term memori kita berbagai pengetahuan biasa maupun pengetahuan ilmiah. Sejauh perjalanan ini, interaksi kita dengan diri sendiri dan dengan orang lain pun sudah sangat banyak dan beragam.
Jauh sudah bukan. Jika ini dituliskan dalam sebuah buku setebal 100 halaman, tentulah tidak akan cukup. Berbagai peristiwa yang terjadi selama perjalan itupun telah meninggalkan luka, sedih, bahagia, lapar, kenyang, gelak tawa, nyanyian, dan bahkan perbincangan yang kadang mengencangkan urat leher. Tapi Kawan…!!! ternyata kita dapat melaluinya. Tentulah dengan hikmah yang berbeda yang tersemat di dalam hati kita kawan.
Tentulah wajar jika kita mengumpulkan dalam bathin kita beberapa peristiwa yang terjadi. Cukuplah membagina menjadi dua kelompok besar yaitu seberapa panjang perjalana ini kita lalui dengan bahagia, dan seberapa panjang pula kita ciptakan kesediahan. Sekali-kali bukan bermaksud untuk mengungkit kebaikan-kebaikan itu untuk menjadikan kita merasa berbangga diri dan takabbur. Dan juga tidak sedikitpun niatan untuk mengungkit-ungkit kesalahan yang terjadi dengan maksud untuk mencipta dendam dan amarah. Akan tetapi Kawan…. semua itu sekedar untuk menilai dan memperbaiki semua kesalahan-kesalahan yang mungkin saja secara tidak sadar menitipkan duka dalam hati kita maisng-masing.
Teringat kalimat yang sering kudengung-dengunkan sendiri:

“Jangan sekali-kali belajar menerima kelebihan orang lain, tetapi belajarlah untuk menerima kekurangan-kekurangan orang lain. 

Itulah yang akan membuat kebersamaan kita lebih langgeng.Tidakkah kita sadar kawan..!!! jika ada hal yang membuat hati ini tiba-tiba ingin membencimu, seketika kulintaskan dalam ingatan tentang bagaimana engkau denan iklas telah membahagianku suatu waktu. Dan dengan serta merta rasa benci yang bisa saja muncul lalu tertutupi oleh kebaikanmu. Kawan, perlu kau ingat bahwa tak sekalipun aku memegang prinsip:

“karena nila setitik, rusak susu sebelanga”

Tak adillah diriku ini, jika karena ksatu kesalahan kecil lalu tiba-tiba aku melupakan semua kebaikan yang pernah engkau berikan padaku. Perlulah diingat pesan orang tua kita, bahwa sekiranya seseorang telah memberikanmu seteguk air dengan ihlas, maka jangan sekali-kali engkau melupakannya, karena budi baik orang lain tak akan pernah dapat dibalas.

Ingatlah peristiwa yang terjadi antara seekor Anjing kehausan yang sangat penurut kepada majikannya hanya karena disuguhi air yang diperoleh dengan menggunakan sepatu dari majikannya. Sungguh Anjing itu sekalipun pada waktu-waktu tertentu majikannya melempari anjing itu, memukulnya, akan tetapi tetap saja setia.

Bagaimana mungkin kita yang memiliki nalar lebih hebat dari binatang justru tak mampu berprilaku melebihi mereka. Renungkanlah kawan, sepanjang perjalanan kita ini yang penuh onak dan duri, aku dan engkau memiliki kekurangan dan kelebihan. Kekurangan dan kelebihan kita tidaklah sama. Lalu kemudian kita dipersatukan karena kekurangan dan kelebihan itu untuk saling menutupi. Lalu dengan apa alasan apa orang kadang membenci sesamanya.
Renungkanlah.

4 Replies to “Perjalan Hidup Kita Kawan…!!!”

Leave a Reply to uak sena Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *