Belati
Wahai jiwa-jiwa yang murka
tengoklah cermin sembunyi-sembunyi
karena wajahmu tak lagi ranum merona
kini sekelilingmu kerontang dan sepi
dengarlah celotehanmu sesekali
karena caci maki luap tanpa batas
sesak di pendengaran tanpa intuisi
merubah hati miris teriris
wahai jiwa-jiwa yang tenang
teguhlah pada kesucian nuansa
banyak sudah karenamu meradang
ujung lidahmu mengaburkan realita
jedalah berlagak bak raja
memancang tangan kukuh dipinggang
Tengok sejenak kebelakang
Siapa engkau?, siapa mereka?
Mereka itu, denganmu tak beda
berhentilah menabuh genderang perang
meski engkau gajah, mereka semut sekarang
Tapi... Esok hari mereka jadi belati
*Uaksena di koridor tak berpenghuni
Like this:
Like Loading...
Related