Masihkah guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa?

Masihkah guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Kado Kecil buat Guruku

67 tahun bukan sebuah perjalanan singkat. Beragam peristiwa terangkai meski tidak mudah untuk dilalui. Berbagai rintangan, hambatan, cercaan bahkan hinaan akan diperolehnya. Bisa jadi status sosialnnyapun dimasyarakat masih selalu menempati strata terendah sebagai sebuah profesi. “Guru” demikian sebutan profesi yang diemban. Sebagai salah satu pilar pokok dari keberhasilan proses pencerdasan anak bangsa untuk kemudian menjadi generasi pelanjut. Memang tidak mudah menyandang profesi seorang guru. “Merubah karakter kepribadian siswa tidaklah semudah menyematkan pengetahuan an sich kepada siswa” demikian ungkapan sebagian guru kita. Terkadang persoalan-persoalan perubahan prilaku orang-orang dewasa turut menjadi tanggung jawab dunia pendidikan formal kita. Seperti lupa jika bentukan prilaku seseorang berangkat dari lingkungan keluarga sebagai peletak dasar pendidikan disamping lingkungan masyarakat.

Tanpa menafikan itu, guru tetaplah harus menjadikan momentum ulang tahun ke 67 ini sebagai titik balik dari usaha untuk merubah paradigma dan orientasinya. Memang tanggung jawab pendidikan bangsa tidaklah mudah, sehingga dituntut sikap profesionalisme dan peningkatan kompotensi guru perlu mendapat perhatian serius. Tidak salah jika dalam masyarakat kita beragam tuntutan dan keinginan yang harus diwujudkan sebagai sebuah bentuk kekhawatiran akan keselamatan “anak-anak bangsa” untuk dapat menjadi generasi pelanjut. Pilosofi pendidikan sebagai sebuah proses “memanusiakan manusia” tetap menjadi dasar berpijak pelaksanaan pendidikan.

“Memacu Profesionalisasi Guru Melalui Peningkatan Kompetensi dan Penegakan Kode Etik” menjadi tidak salah dijadikan tema besar oleh kementerian pendidikan Nasional dalam memperingati hari jadi guru yang ke-67. Pemilihan tema ini sebenarnya menjadi sebuah momentum besar bahwa profesi guru menuntut upaya yang terus menerus terutama dari diri guru itu sendiri,”. Hal ini akan menjadi modal bagi guru dan para praktisi pendidikan untuk dapat memenuhi kekahawatiran-kekhawatiran masyarakat pengguna pendidikan agar tidak terjadi kasus-kasus yang justru jauh dari nilai-nilai pendidikan.Tidak hanya itu, bahwa dari aspek kompotensi guru sebagai tenaga profesional guru tetap harus memegang teguh kode etik guru dalam menjalankan tugas keguruannya. Hal ini diharapkan agar dapat menghindari adanya tindakan-tindakan yang jauh dari nuansa edukatif.

“Bagaimana mungkin seorang guru sebagai pendidik membentak muridnya”, “Tidak layak jika seorang guru menerima suap dari orang tua untuk memasukkan anaknya pada sekolah tertentu”, “Bagaimana bisa seorang guru tidak memahami aspek psikologi anak didiknya” dan banyak lagi bentuk keluhan masyarakat kepada guru.

Hal ini perlu mendapat perhatian serius bagi kalangan guru sebagai tenaga profesional dengan kode etik yang jelas. Kekhawatiran masyarkat muncul bukan tanpa sebab meski masih kasuistik, akan tetapi menjadi perlu untuk menjadi masukan positif bagi para Guru. Jika tidak.. maka masihkan wajar “Guru Pahlawan tanpa tanda Jasa?”. Meskipun disadari sepenuhnya bahwa keberhasilan pelaksanaan pendidikan yang bermutu tidak semata-mata menjadi tanggung jawab Guru. Bahwa pendidikan adalah merupakan tanggung jawab semua pihak, orang tua, masyarakat, praktisi pendidikan, pemerintah, LSM, dan semua koponen masyarakat yang langsung atau tidak langsung terlibat dalam mendukung kesuksesan pendidikan nasional.

Di hari Guru yang ke 67 ini semoga dapat dijadikan sebagai momentum penting untuk merubah mind set bagi semua komponen stake holders pendidikan bahwa keselamatan dan keberhasilan pendidikan anak bangsa menjadi tanggung jawab bersama. Guru tetaplah menjadi Pioner bagi pelaksanaan pendidikan dan Masyarakat menjadi faktor pendukung kuat untuk keberhasilan pelaksanaan pendidikan.

Selamat Hari Guru, Jasamu tiada Tara….

Semoga

 

One Reply to “Masihkah guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa?”

  1. Masihkah Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa ?
    Hmmm….mgkin hya u sebagian orang kalii yg py keiklasan besar u lhat generasi yg baru,,,but untk sbgian lain,,,,huuuftttt… Ngak da yg Gratis di dunia ini,,,,,

    Pahlawan….?
    Guru,,,mgkn da yg menjadi pahlawan but mgkn ada jg Guru yg menindas,,,pilih kasih krn materi dan jabatan mgkn,,,,tw…..?

    Apalagi Jasa,,,?
    Ngak perlu dijelaskan……

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *