berkacak pinggang dengan pongah
mengacungkan telunjuk kesana kemari
tidakkah engkau lihat wajah pucat pasi karena kelaparan
sekali-kali bukan karena takut akan tingkah pongahmu
dalam kebisuan laku dan kata-katanya
ada gemuruh pemberontakan dalam hati dan pikirannya
tentang hidupnya yang terbantai olehmu
tentang nasib anak dan isterinya yang digantungkan dipundakmu
engkau yang berkolaborasi dengan pangkat dan kesombongan
membuat pemberontakan orang-orang teraniaya diridhokan Tuhan
semetara engkau telah kufur pada nikmat dari sekeping kekuasaan-Nya
Taqabbur mengantarmu kepintu Neraka