delapan ratus depa langkah kaki terayun dan luka
tak sedikitpun ada nyeri meski darahnya menetes
tak sedikitpun ada nyeri meski darahnya menetes
tak hirau karena arah langkah menjemputmu
kerikil cadas hanya bayangan semu
mengatasi bayangan indah tentangmu. lalu lelah terbuang
meski badan telah bermandi peluh. harap sua denganmu nyata
karenamu tak sedikitpun aral jadi sandungan